SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA SELATAN

Perjanjian Kerjasama Kankemenag Jaksel dengan Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Tetor Polri


21 Feb 2024 | 17:34 WIB

Kemenag Jaksel - Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror Polri bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan menggelar kegiatan Sosialisasi Kebangsaan dengan tema “ Strategi Deteksi Dini Pencegahan IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme) di Lingkungan Sekolah Dalam Rangka Untuk Mewujudkan Indonesia Damai”.Rabu (21/02). Acara sosialisasi kebangsaan ini dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan Bapak Yunus Hasyim dan didampingi oleh Kasubag Kepala TU Bapak Syamsudin. Dan juga diikuti oleh Kepala RA, MI, MTs, MA dan Kepala KUA dilingkungan Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan baik dari swasta maupun Negeri sebanyak 200 orang. Acara sosialisasi kebangsaan ini juga menghadirkan Nara sumber dari Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror Polri Moh. Dofir dan Ibu Dr. Yuminah (Akademisi Peneliti tentang paham IRET). Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembacaan Ayat suci Al-Quran dan ditutup dengan doa, selanjutnya acara dibuka oleh Bapak Kepala Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan M Yunus Hasyim, sebelum membuka acara Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan menyampaikan “Guru memiliki peran penting dalam melakukan deteksi dini terhadap penyebaran paham radikalisme di Madrasah,”. “Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak para guru untuk menjadi agen pencegahan di sekolah. Dengan edukasi tentang paham IRET ini, diharapkan guru dapat melakukan deteksi dini dan mencegah penyebaran paham radikalisme di lingkungan Madrasahnya masing-masing,” imbuhnya. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya Densus 88 untuk menunjukkan bahwa selain memiliki sisi militan dalam menangani aksi teror, Densus 88 juga memiliki sisi humanis,” ujar AKBP Dofir, perwakilan dari Densus 88 AT, dalam sambutannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sekolah menjadi salah satu tempat yang rentan terhadap penyebaran paham radikalisme. Hal ini dikarenakan siswa masih berada dalam tahap perkembangan dan mudah terpengaruh oleh informasi yang mereka terima imbuh AKBP Dofil. Lebih lanjut,Yuminah, seorang Akademisi Peneliti tentang paham IRET, menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalisme dan Intoleransi (IRET) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri (AT) dan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan. Yuminah memberikan materi tentang mengenal dan mengantisipasi gerakan Radikal dan mengajak seluruh guru untuk membentengi muridnya dari paham IRET, karena paham ini menyerang ideologi dan sulit untuk disembuhkan. “Guru memiliki peranan penting untuk menangkal paham radikal di lingkungan sekolah,” imbuhnya. “Penyebaran paham IRET mengikuti perkembangan zaman, sehingga guru juga perlu mengetahui pola penyebarannya. Guru harus menjadi agen pencerah bagi para murid dan memberikan edukasi tentang bahaya paham radikalisme,” imbuhnya.

Dilihat 117

Berita Populer

Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pengawas (Eselon IV)

Posting By Admin | 20 Jan 2022 15:56 WIB
Dilihat 2717

Petunjuk Teknis Penggunaan Tanda Tangan Elektronik (TTE)

Posting By Admin | 08 Apr 2021 23:04 WIB
Dilihat 1497

Surat Edaran SE. 10 Tahun 2021

Posting By Admin | 21 Mei 2021 10:55 WIB
Dilihat 854

Gandeng Startup, Kankemenag Kota Jaksel Dorong Akuntabilitas Madrasah melalui Digitalisasi Keuangan

Posting By Admin | 26 Jul 2019 21:56 WIB
Dilihat 711

Rapat Rutin Bulanan Kamad dan KTU Kemenag Jakarta Selatan

Posting By Admin | 28 Jan 2019 19:17 WIB
Dilihat 700